Menciptakan Lingkungan Kerja yang Aman Secara Psikologis

Purple Psychology Topic Illustrative Presentation - 1

Langkah-Langkah Untuk Mengurangi Kecemasan Dalam Rapat

Apakah anda pernah merasa gemetar dan cemas sebelum berbicara dalam rapat? Rasa takut akan penilaian negatif bisa melumpuhkan, tetapi bayangkan bekerja di lingkungan dimana setiap pendapat dihargai dan didengar tanpa rasa takut. Mari kita jelajahi bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang aman secara psikologis dapat mengubah pengalaman rapat Anda!

“Kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas diri sendiri sehingga dalam tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi, dan memiliki kemampuan mengenal kelebihan serta kekurangan diri sendiri.” (Lauster, 1992).

“Kepercayaan diri seseorang merupakan sikap pada diri individu yang dapat menerima kenyataan, mengembangkan kesadaran diri, berfikir positif, memiliki kemandirian, dan mempunyai kemampuan untuk memiliki segala sesuatu.”  (Anthony, 1992). 

Rasa cemas saat harus berbicara dalam rapat adalah masalah umum yang dihadapi banyak karyawan salah satunya Saya sendiri pernah mengalaminya. Salah satu cara efektif untuk mengurangi kecemasan ini adalah dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman secara psikologis. “Psychological safety adalah dimana kamu merasa aman untuk menyuarakan opini, memperlihatkan perasaan, dan mengakui kesalahan tanpa rasa takut akan dipermalukan atau dilukai.” (Amy Edmondson). Berikut beberapa Langkah-langkah yang dapat diambil untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman secara psikologis dan mengurangi kecemasan dalam rapat.

1.       Mendorong Budaya Keterbukaan dan Dukungan

Budaya keterbukaan ditempat kerja sangat penting untuk menciptakan psychological safety. Pemimpin dan Manager harus aktif mendorong karyawan untuk berbagi ide, pertanyaan, dan kekhawatiran mereka tanpa takut akan konsekuensi negatif. Praktekkan transparansi, dengarkan dengan empati, tanggapi secara positif.

2.       Menerapkan Norma-Norma Positif dalam Rapat 

Aturan bicara, tidak ada interupsi, anonimitas untuk masukan.

3.       Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Komunikasi

Pelatihan komunikasi dan simulasi rapat.

4.       Kebebasan Berpendapat

Ini akan membawa perubahan positif dan berdampak sangat besar pada sebuah organisasi. Akan munculnya rasa hormat yang didapatkan, jika kita dapat mengungkapkan pendapat kita sendiri.

Rendahnya Psychological Safety dapat Menghalangi Inovasi dan Pertumbuhan Bisnis.

Rendahnya psychological safety dapat mendorong kurang efektif dan produktifnya karyawan dalam sebuah Perusahaan, dan tentu saja ini besar kaitannya dengan pertumbuhan bisnis. Tidak berkembangnya hard skill ataupun soft skill sangat berpengaruh dengan kepercayaan diri karyawan, dan ini akan mempengaruhi juga kinerja sebuah team/kelompok. Seseorang yang tidak memiliki psychological safety cenderung tidak mampu mengeluarkan pendapat dan merasa takut akan mendapat kritikan. Selain itu, mereka akan cenderung menceritakan permasalahan mereka terus menerus alih-alih menceritakan kepada team yang bersangkutan agar mendapat solusi tetapi malah bercerita ke lingkungan yang tidak ada kaitannya dengan masalah yang sedang terjadi. Itulah mengapa seseorang yang memiliki psyvhological safety tidak pernah menceritakan masalah yang mereka miliki kepada orang lain, meskipun ada masalah dalam team, dia akan cenderung menyampaikan permasalahan tersebut di dalam team nya untuk mendapatkan solusi tepat.

Mengoptimalkan Diri dalam Setiap Diskusi

1.       Pahami kapan mau memulai dan bagaimana mengekpresikan diri atau memberikan opini yang benar. Pahami dirimu sendiri, kejujuran sangat berperan penting dalam proses memahami diri sendiri. Amati yang kamu lakukan, kamu rasakan Ketika menghadapi suatu masalah.

2.       Melakukan identifikasi masalah atau mempelajari materi yang sedang dibahas. Agar kamu dapat mengoptimalkan diri dalam diskusi dengan berbicara yang baik, ringkas dan lugas.

3.       Tunjukkan empati dan hormat.

4.       Menggunakan Bahasa tubuh yang positif.

5.       Dengarkan dengan aktif.

6.       Miliki growth mindset.

7.       Tetap tenang dan profesional.

8.       Berfokus pada masalah, bukan pribadi.

9.       Memberi umpan balik yang konstruktif.

10.   Jika merasa gugup, kamu bisa menulis dulu di kertas.

Yang Tidak Boleh di Lakukan Dalam Sebuah Diskusi 

1.       Mengabaikan pendapat orang lain.

2.       Jangan memberikan pertanyaan “silly question” agar hanya terlihat aktif saja. Menanyakan hal-hal yang sudah ada dalam materi diskusi, maka dari itu harus mempelajari diskusi sebelum diskusi dilakukan.

3.       Jangan berbicara terlalu panjang atau hanya curcol agar ingin dilihat hebat. 

4.       Jangan bertanya dengan tujuan menantang atau menguji yang memberikan materi.

5.       Memotong pembicaraan orang lain.

6.       Jangan mengambil Keputusan secara sepihak.

7.       Menyalahkan atau mencari kambing hitam.

Dengan memahami etika bekerja salah satunya menghindari dan melakukan jenis-jenis perilaku yang sudah dijelaskan diatas, Karyawan dapat bekerja dengan aman dan nyaman, lebih efektif, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk kolaborasi dan penyelesaian masalah. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *