Tidak Perlu Membersihkan Nama Mu di Cerita Orang Lain : Sebuah Perjalanan Psikologis.

Cerita orang lain akan berbeda-beda, Kamu tidak bertanggung jawab atas cerita mereka.

Dalam hidup ini, kita sering kali dihadapkan pada kenyataan bahwa tidak semua orang akan menyukai atau memahami kita. Ada kalanya, tanpa alasan yang jelas, nama Kita akan menjadi objek pembahasan dalam cerita orang lain, kerap kali dengan nada tidak adil dan penuh purbasangka. Menjumpai hal ini, Kita perlu mengarifi bahwa membersihkan nama Kita dalam cerita orang lain adalah pergumulan yang tidak perlu dan bisa menguras kalbu serta energi.

Lelahmu bukan untuk mereka, tidak perlu menjelaskan seperti apa dirimu, orang yang tulus kepadamu tidak memerlukan itu, dan orang dengan hati yang berapi-api tidak akan percaya itu. Tidak ada yang lebih mengenal kebenaran selain dirimu sendiri. Pandangan orang lain tentang dirimu tidak mendefinisakan siapa dirimu.

Seseorang pernah berkata, dalam psikologi, mengejar validasi dari orang lain acap kali merupakan jalan yang sia-sia dan merusak diri. Orang-orang memiliki persepsi yang terbentuk dari pengalaman dan bias mereka sendiri. Ketika kita berusaha untuk membersihkan nama kita dimata orang lain, kita sering kali terjebak dalam lingkaran yang tidak pernah berakhir, merasa semakin frustasi dan tidak berdaya. Kita harus fokus menemukan kekuatan dalam menciptakan batasan emosional yang melindungi kita dari pengaruh negatif luar. Carilah kebebasan yang sejati, kebebasan dari penghakiman orang lain dan kebebasan untuk hidup dengan tenang dan damai.

Beda orang, beda cerita. Fokuslah kepada tujuan baikmu. Yang Kamu anggap baik belum tentu baik untuk orang lain, begitupun sebaliknya. Orang yang di agung-agungkan kebaikannya pun bisa menjadi orang yang jahat bagi orang yang tersakiti olehnya atau bahkan orang yang membencinya.

Persiapkan dirimu untuk menghadapi ketidakadilan ini, karena jika Kamu tidak siap, maka kamu akan semakin kelelahan mengejar validasi. Kamu akan makin tidak tentu arah, melakukan sesuatu karena orang lain, bukan karena dirimu sendiri. Sebuah kebaikan sejatinya datang dari hati yang baik dan tulus, sebuah pertolongan dilakukan oleh yang berhati baik. Jika Kamu melakukan kebaikan hanya semata untuk mengejar validasi, celakalah dirimu dimasa depan. Waktu akan mengatakan semuanya, waktu akan menjabarkan satu demi satu setiap detail nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *