Siapapun yang termakan dengan hasut dan fitnahmu bukan tanggung jawabku. Aku masih sama seperti Aku yang dulu, diam tidak melawan, Aku memilih menikmati proses hidupku dibanding menanggapi narsistikmu.
Pernahkah kalian merasa terpojok oleh opini orang-orang sekitarmu? Kamu tidak begitu dekat bahkan mungkin tidak mengenal mereka, tetapi mereka seolah mengenal dan mengetahui kisah hidupmu. Kamu juga bukan selebritis yang kehidupan pribadimu terpampang di internet, tapi darimana mereka bisa mendapat informasi tentangmu secara mendetail? Darimana mereka bisa membuat opini tentangmu tanpa dekat atau berinteraksi denganmu. Ya, mungkin seseorang atau beberapa orang disekitarmu ada yang mengarang cerita tentangmu, entah itu karangan yang baik atau bisa juga karangan cerita buruk. Celakanya jika yang dikarang adalah fitnah atau hasutan, jelas itu akan membuatmu terlihat buruk. Bagaimana kamu menyikapinya adalah tanggung jawabmu, karena sikap kitalah yang akan menyelamatkan kita dari dosa.
Pertama, jangan bereaksi, lebih baik Kamu merespon. Reaksi biasanya menimbulkan pertikaian, seperti perlawanan tapi jika yang dilawan adalah orang yang merasa selalu benar maka reaksi Kamu akan sia-sia. Respon adalah jalan terbaik, kamu bisa kendalikan perasaan dan tindakan Kamu dengan memfokuskan diri ke hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan pemicu.
Kedua, Kamu biarkan mereka hidup dengan delusi anehnya, karena mereka yang terbiasa menghasut dan atau memfitnah tidak pernah berniat mencari kebenaran. Jangan takut akan tanggapan orang-orang diluar sana, Kamu akan selalu menjadi dirimu dan pada akhirnya semua orang akan tahu siapa yang mengarang cerita. Selamatkan diri Kita dulu dengan tidak mengikuti permainan narsistiknya.
Tips Menghadapi Narsistik
Selalu ingat dan sadari betul ketika orang lain tidak bisa mengontrolmu, mereka akan berusaha mengontrol bagaimana orang lain melihatmu. Fokuskan diri kita kepada hal-hal yang ingin kita kejar, misalnya kita ingin self growth maka fokuskan dirimu ke cara menggapainya. Jangan terpancing memberi reaksi, karena Haters hanya mengerti dan menghakimi dengan level persepsi mereka sendiri. Semoga cerita pendek ini bisa bermanfaat untukmu yang sedang berjuang dari fitnah dan hasut dari orang-orang sekitarmu.
